Mobil murah Low Cost and Green Car (LCGC) dihadirkan sebagai jembatan peralihan pengguna motor ke mobil. Harga LCGC yang relatif murah diklaim membuat pengguna motor berubah pikiran dan memilih kendaraan yang lebih aman dan nyaman.
Kendati demikian, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) berkeyakinan LCGC tidak akan mengusik pembeli roda dua.
Soalnya harga mobil murah dan ramah lingkungan masih di luar kemampuan daya beli konsumen di kelas motor seharga Rp 15-18 jutaan.
"Saya pikir tidak, karena mobil murah itu bagaimanapun juga harganya akan tiga empat kali dari motor," ujar Ketua Umum AISI, Gunadi Sindhuwinata di Jakarta, Selasa (16/10/2012).
Menurutnya, kondisi itu belum seberapa. Ia menambahkan belum lagi aturan kenaikan uang muka kendaraan roda empat yang menambah kesulitan pengguna motor untuk beralih ke kendaraan roda empat.
"Sedangkan masalah uang muka saja menjadi problem, apalagi uang muka untuk beli mobil murah, jadi masih jauh," tukasnya.
Karenanya lanjut Gunadi, penjualan 'kuda besi' masih akan menggeliat seiring dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Pasar motor bakal terus berkembang dan tidak terpentok penjualan mobil murah di Tanah Air.
"Sepeda motor ini masih bisa berkembang kedepannya," yakin Gunadi.
Tahun ini penjualan motor diprediksi mencapai 7,1 juta unit. Sementara pada 2014-2015 penjualan motor diprediksi menyentuh angka 10 juta unit per tahun.
(via :
detikoto)