Meski sudah bertahun-tahun diluncurkan, minat masyarakat Indonesia pada hyper underbone milik
Suzuki, Satria FU ternyata masih tinggi. Buktinya, di Jawa Tengah, Satria menyumbang 60 persen dari penjualan total Suzuki disana.
Central Java Sales & Marketing Sales PT Suzuki Indomobil Sales, Victor Assani mengatakan pihaknya merasa senang dengan terus stabilnya penjualan
Suzuki Satria FU di tengah pulau Jawa tersebut.
"Per bulan penjualan Suzuki di Jawa Tengah sekitar 6 ribuan unit, Satria 60 persennya, sekitar 3.500-4.000 unit per bulan," lugasnya.
Hal itu dibenarkan oleh Credit Analyst PT Suzuki Finance Indonesia RO Purwokerto, Pribadi Dwi P. Memegang wilayah Purwokerto, Banjarnegara, Cilacap dan Purbalingga, Pribadi juga mengakui kalau Satria FU masih dominan di penjualan.
Bahkan dari dari ratusan motor yang kreditnya di cover oleh pihaknya di 4 wilayah tadi, Pribadi mengakui kalau dominasi Satria FU mencapai angka 80 persen.
Sementara itu, ketika disinggung mengenai dampak kenaikan ambang batas uang muka kredit kendaraan bermotor yang sudah dilakukan sejak 15 Juni lalu, keduanya mengatakan hal itu bukan masalah.
Bahkan bila di kota-kota besar, kredit dari lembaga konvensional beralih ke sistem syariah agar dapat uang muka yang rendah, baik Victor maupun Pribadi mengatakan hal itu tidak terjadi disana.
Di sistem konvensional, untuk pembiayaan melalui leasing, DP minimal harus 20 persen dari harga kendaraan, sementara dengan sistem syariah, DP 10 persen masih diterima.
"Pengaruh mungkin ada, tapi karena kita awalnya tidak main di DP rendah, jadi pengaruhnya tidak signifikan seperti yang lain," kata Victor.
"Dari semua motor yang terjual disini, syariah hanya mencover 20 persen saja," lugas Victor.