Saat ini, konten internet yang dikonsumsi di Indonesia 70 persennya dikuasai oleh asing. Memang fakta tersebut tidak aneh, tetapi tahukah Anda kondisi ini bisa merugikan warga Indonesia dari segi ekonomis?
Sebagai contoh, Indonesia menjadi salah satu pengguna Facebook dan Twitter terbesar di dunia. Facebook dan Twitter merupakan situs buatan luar Indonesia.
Pengguna Twitter asal Indonesia merupakan terbesar ke-5 di dunia. Sedangkan pengguna Facebook tercatat sebagai yang terbesar ke-4 dunia. Memang prestasi tersebut terdengar membanggakan.
Namun, menurut Henri Kasyfi Soemartono, Ketua Umum Klik Indonesia, hal ini sebenarnya hanya kebanggaan semu belaka. Sebab, pengguna internet di Indonesia tidak mampu menikmati nilai ekonomisnya. Pengguna hanya menjadi objek belaka.
"Seluruh nilai ekonomisnya, berupa pemasangan iklan dan lain-lain, semua milik asing, bukan kita. Kenapa kita tidak meningkatkan nilai ekonomis konten bangsa Indonesia dengan mengakses konten saudara-saudara sendiri?" ungkap Henri dalam siaran persnya, Rabu (12/12/2012).
Tercatat hari ini di Indonesia ada sekitar 63 juta pengguna internet di Indonesia, di mana 70 persennya menggunakan ponsel untuk mengakses dunia maya. Pasar ponsel Indonesia sendiri diprediksi akan terus meningkat hampir 100 juta unit per tahunnya. Berdasarkan data tersebut, terlihat Indonesia merupakan pasar luar biasa untuk konten internet.
Agar potensi tersebut tidak terus menerus diserap oleh pihak asing, maka dibentuklah sebuah program yang disebut KlikIndonesia. Melalui program ini, KlikIndonesia akan mensosialisasikan pengguna internet bahwa setiap klik mereka sangat berarti bagi industri internet Indonesia.
KlikIndonesia akan dideklarasikan pada siang nanti, Rabu (12/12/2012), tepat pada pukul 12.00 WIB di Gedung Cyber 1, Kuningan Barat, Jakarta.
Dalam deklarasi tersebut, selain tanda tangan kebangkitan konten Indonesia, juga akan diputar video berdurasi sekitar 5 menit yang berisi lagu KlikIndonesia serta dukungan dari berbagai tokoh dan selebritis yang peduli.
Konten-konten pendukung gerakan ini antara lain Kaskus, detikcom, kompas.com, merdeka.com, indowebster, kapanlagi.com, mindtalk.com dan lain-lain.
"Kini saatnya kita untuk bergerak, bekerjasama, saling bahu membahu untuk membangun konten Indonesia, dan kita sadarkan bahwa KlikIndonesia untuk konten Indonesia," tutur Henri.
(TeknoKompaS)