Beginilah kalau kreativitas melebihi batas! Tiada kata puas. Itulah yang dilakukan Peterson Rivai dengan Honda PCX 2010 miliknya. ”Barang mahal” itu menjadi eksperimen radikalnya. Akibatnya, skuter "mewah' itu enam kali operasi wajah! Hasilnya, tidak sia-sia, selalu karya mendapat pengakuan di setiap ajang kontes.
Proses yang dilakukan seperti berikut! (lihat urutan gambar pada foto). Pertama, terbatas mengganti aksesori untuk pemakaian sehari-hari. Kedua, berubah bentuk ke ”Thailand Look” dengan warna kuning mencolok. Ketiga dan keempat, ”Indonesia Techno Big Scooter 1 dan 2”. Di sinilah pemilik bengkel modifikasi Zone Modified Project (ZMP) Bandung itu mulai bermain dengan teknologi.
”Dari sini saya mulai berani pasang bermacam-macam perangkat. Mulai melakukan motorisasi beberapa bagian dari skuter ini hingga lampu. Semua dikerjakan untuk mengejar gelar kontes modifikasi,” terang Peter.
Modifikasi kelima, bertema Bumble Bee dan keenam dengan Optimus Prime dpertajam dengan mencangkokkan suspensi udara (air suspension), hingga menginstal iPhone. Sosok asli PCX pun tidak ada lagi, kecuali rangka dan mesin.
Optimus Prime
Peter merasa lebih bebas berkreasi dengan tema ini. Karakter skuter ini dipertajam dengan penambahan modifikasi bodi, antara lain rumah lampu yang bisa menyembulkan kepala Optimus versi kecil. Bagian samping bisa naik-turun dengan menekan tombol karena digerakkan oleh motor listrik ( motorisasi) dan menggunakan jok khusu CNC dari Thailand.
”Kesulitan terbesar adalah memasang kelistrikan dan motor listrik. Harus diperhitungkan dengan cermat, agar semua berfungsi dengan baik. Mulai pegukuran ruang hingga kelistrikan,” terang modifikator yang kerap disapa Korea karena mempunyai gaya seperti artis Korea.
Pelek Super
Salah satu yang juga bisa dianggap radikal adalah penggunaan pelek super besar dan lebar. Peter memasang pelek Lenzo berbalut ban 360/60! Katannya, ini pelek paling lebar yang pernah dipakai modifikator Indonesia untuk skutik.
Pelek dan ban ini dipesan khusus dari Thailand, juga diimpor dari AS. Harganya Rp 8 juta, sedangkan bannya Rp 12 juta. Total untuk ban belakang saja sudah Rp 20 juta. ”Jadi saya pesan melalui teman, orang Thailand. Ia lebih dulu inden dulu ke Amerika. Biasanya dipakai untuk sepeda motor kustom Harley-Davidson,” terang Peter.
Ban besar didukung suspensi udara membuat ketinggiannya bisa diatur. Jaraknya sangat radikal, tipis sekali dengan tanah. Jika posisi naik, hanya tersisa ruang 5 cm. Semua itu dilengkapi dengan pipa gas buang dengan empat lubang, disusun rapi dengan lapisan krom. Juga ada kreasi lampu dan teknologi!
Hasilnya, tidak sia-sia! Berkali-kali Peter meraih gelar tertinggi padabeberapa kontes modifikasi berkat PCX yang sudah operasi wajah berulang-ulang.
Terakhir, memenangi Honda Otocontest 2012 di Denpasar. Inilah modifikasi terlengkap, mulai untuk harian hingga ekstrem, seperti Optimus Prime yang "bisa terbang".
(OtomotifKompas)